Suksesnya Program KLA di Depok, Harus Didudukung Oleh Semua Elemen

DEPOK – Perlunya dukungan dari seluruh elemen yang ada untuk mewujudkan cita cita Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam menciptakan kotanya sebagai Kota Layak Anak (KLA) menjadi salah satu bentuk yang harus dapat terwujudkan demi tercapainya program kota tersebut. Pasalnya, hal ini dinilai oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjadi jalan keluar agar KLA menjadi kenyataan.

“Guna mewujudkan suatu kota menjadi Kota Layak Anak harus ada perubahan perilaku masyarakat dalam mendidik anak anaknya yakni dimulai dari perilaku pengasuhan, pendidikan, pelatihan cara disiplin, perilaku sosial sampai dengan perilaku politiknya. Hal inilah yang harus diperhatikan,” tutur Wakil Ketua KPAI, Susanto pada belum lama ini.

Susanto mengungkapkan bahwa sampai dengan saat ini, masih banyak sekali para orang tua asuh yang masih memberlakukan pola asuhnya dengan bermuatan keras. Oleh sebab itulah, gaya tersebut harus secepat mungkin dirubah dan tidak diterapkan lagi dalam keluarga.

Meski demikian, dirinya masih mengkhawatirkan akan adanya oknum guru yang masih menerapkan pola pendidikannya dengan cara pendekatan kekerasan. Selain bertentangan dengan hukum, tindakan tersebut juga dianggapnya sebagai salah satu penghambat suksesnya program pemerintah dalam mewujudkan Kota Layak Anak.

Maka daripada itu, Susanto melarang keras hal tersebut untuk dilakukan yang dimana dampak negatif yang ditimbulkan akan adanya perilaku kerap bermunculan seperti halnya, generasi muda yang berkarakter keras dan kejam, sulitnya mencerna ilmu pendidikan dikarenakan tekanan yang dihadapi sehingga memicu terjadinya kekalahan dalam persaingan di dunia pendidikan.

“Masih banyak guru yang menerapkan pola disiplin dengan menggunakan pendekatan kekerasan. Hal ini tidak boleh dibiarkan terjadi. Banyak sekali dampak negatif yang akan timbul apabila tetap dibiarkan. Selain telah melanggar hukum, hal tersebut juga bisa menjadi faktor penghambat anak untuk dapat menerima ilmu pelajaran. Kondisi seperti inilah yang harus diperhatikan dan diperbaiki apabila Depok ingin mewujudkan kotanya sebagai kota layak anak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Anak, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (BPMK), Epi Yanti mengatakan sekolah ramah anak akan terus diwujudkan guna memenuhi hak hak dasar anak. Agar hal tersebut dapat terealisasi dengan baik, forum anak serta RW layak anak juga menjadi upayanya demi mewujudkan kota layak anak.

Dari penuturannya, ada beberapa faktor yang bisa menimbulkan kasus kekerasan kepada anak di kota Depok yang diantaranya adalah faktor ekonomi, teknologi dan faktor keluarga. Semuanya berkaitan erat dengan upaya perwujudan kota layak anak. Oleh sebab itulah dirinya menghimbau kepada seluruh orang tua agar dapat meluangkan waktunya sejenak untuk mengkontrol dan memberikan edukasi serta perhatian kepada anak sehingga perkembangan dan mental anak dapat tumbuh dengan baik.

Exit mobile version