Marak Layanan Kendaraan Daring, Ini Pesan KPAI

JAKARTA – Tidak bisa dipungkiri, maraknya layanan kendaraan daring amat membantu mobilitas dan kebutuhan masyarakat. Tapi masyarakat mulai was-was pascaterjadinya kasus pengemudi ojek daring yang memperkosa penumpang perempuan di bawah umur.

Komisioner Bidang Napza, Pornografi dan Cyber Crime Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah mengimbau orang tua untuk lebih mengontrol anak-anaknya dalam pengunaan berbagai layanan daring. Misalnya saja dalam pengunaan layanan kendaraan daring, orang tua diharapkan selalu memantau keberadaan sang anak.

“Orang tua harus memantau keberadaan anak. Apa sudah naik kendaraan, sampai mana, sehingga tau posisi anak. Misalnya kalau ke sekolah, orang tua memastikan anak untuk sampai tujuannya dengan selamat,” kata Margaret kepada netralnews.com, Kamis (14/9/2017).

Tidak hanya orang tua yang perlu aktif memantau keberadaan anak, kata Margaret, anak juga perlu membangun komunikasi dengan orang tua. Tidak boleh anak pergi menggunakan layanan daring seenaknya, sehingga diharap memberi informasi pada orang tua setiap mengakses layanan tersebut.

Lebih lanjut Margaret menilai bahwa layanan kendaraan daring saat ini tidak bisa dihindari, sehingga orang tua dan anak harus mengetahui dan menyesuaikan pula penggunaan layanan pada jam-jam rawan. Dikala malam, ada baiknya menggunakan kendaraan mobil, sedangkan ketika masih siang diperbolehkan menggunakan sepeda motor.

“Anak harus bisa mengatur pilihan layanan daring, jarak dan kerawanan. Jam berapa lebih aman, pakai motor atau mobil, sesuaikan juga budgetnya,” kata Margaret.

Exit mobile version