KPAI Usulkan RS Mitra Keluarga Ditutup, Jika Bayi Debora Ditelantarkan

RS Mitra Keluarga telah mengakui kesalahan terkait meninggalnya bayi malang Tiara Debara Simanjorang karena diduga terlambat mendapatkan penanganan medis. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pun siap mengeluarkan rekomendasi penutupan rumah sakit RS Mitra Keluarga terbukti menelantarkan bayi Debora berdasar hasil audit tim investigasi.

Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra mengungkapkan, Senin (18/9 kemarin KPAI telah mengadakan pertemuan tertutup bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pimpinan RS Mitra Keluarga, dan Ketua Tim Audit Investigasi kasus bayi Debora yaitu Tienke Maria Margaretha. Menurut Jasra, pihak rumah sakit telah menerima teguran keras tertulis dari Dinkes DKI.

“RS Mitra sudah mengakui kesalahan dan keterbatasan SDM mereka yang jaga malam itu,” kata Jasra saat dihubungi JawaPos.com, Selasa (19/9).

Jasra mengatakan, KPAI akan menunggu hasil audit tim audit investigasi medis yang hingga kini masih berjalan. Tim itu diisi 19 orang dari Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS), Badan Persatuan Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak DKI Jakarta, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), serta Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat.

“Kalau seandainya sengaja melakukan penelataran bayi D dari tindakan medis, maka rekomendasi penutupan adalah opsi kuat bagi KPAI untuk ditutup sampai RS Mitra siap beroperasi dengan layanan yang sensitif terhadap anak,” papar Jasra.

“Kemarin RS Mitra juga berjanji akan memperbaiki layanan mereka,” imbuhnya.

Selain dihadiri pihak RS Mitra Keluarga dan Dinkes DKI Jakarta, pertemuan itu turut dihadir Ketua KPAI Susanto, Komisioner Bidang Kesehatan dan NAPZA Sitty Hikmawatty, dan Komisioner Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra. 

Exit mobile version