KPAI Sebut Sistem Pendidikan Ikut Berperan dalam Kasus Ade Sara

Jakarta – Ade Sara Angelina (19) dibunuh secara keji oleh mantan pacarnya Ahmad Imam Al-Hafitd Aso (19) dan kekasihnya Aasyifa Ramadhani (19). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan perbuatan kedua pelaku sebagai wujud permasalahan pendidikan.

“Kalau saya lihat gini, ini sebenarnya kesalahan sistem pendidikan di Indonesia. Bagaimana paradigma persekolahan di Indonesia,” ujar Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Susanto, di kantornya, Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2014).

Susanto menganggap paradigma pendidikan di Indonesia hanya berpusat pada bagaimana anak mendapat nilai bagus. Sementara, dia menilai ada hal-hal lain yang seharusnya juga ditanamkan.

“Ada 2 embrio dasar, lokus rumah dan lokus sekolah. Dari segi pengetahuan, kesadaran, dan kondisi. Sekolah kita terjebak masalah kuantitatif, untuk mengejar nilai,” ucapnya.

Kemudian, Susanto juga menyebutkan sistem pendidikan di Indonesia juga seharusnya memerhatikan kepribadian para pelajar. Sehingga ketika sudah dewasa akan tertanam nilai moral yang kuat.

“Proteksi negara lemah terhadap anak-anak seperti itu. Bagaimana dia tumbuh kembangnya, sikapnya, itu akan berpengaruh pada soft skill. Seharusnya disinergikan bagian dari sistem,” tuturnya.

Exit mobile version