Indramayu, – KPAI melakukan monitoring terhadap program Community Parenting Desa Migran Produktif (Desmigratif) di Kantor Disnaker Kabupaten Indramayu pada, Kamis (14/09/2023). Sebab Indramayu merupakan kantong penyumbang jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbanyak di Indonesia dan terdapat Desmigratif percontohan di Desa Kenanga.
Monitoring ini dilaksanakan dengan dengan Rakor yang ditujukan kepada stakeholder terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kependudukan dan P3A, Tokoh Agama dan adat, Purna Pekerja Migran Indonesia, Anak PMI, Pengasuh Anak PMI, Petugas Desmigratif dan Mitra (BNI). Tentunya disertai dengan pengisian instrumen Pengawasan yang telah disajikan untuk mendapatkan data yang valid.
Dalam sambutannya Kepala Disnaker Kab. Indramayu Erpin Marpinda menyampaikan terimakasih atas kehadiran KPAI dalam rapat koordinasi ini, dimana Dinas terkait mengisi instrumen tentang program pengasuhan Desmigratif. Kerjasama, sinergi dan kolaborasi terus diupayakan demi kepentingan anak-anak Indramayu. Mudah-mudahan kerjasama berlanjut untuk kemajuan indramayu khususnya.
“Dalam mewujudkan kepentingan anak terutama pengasuhan, penting untuk terus melakukan kolaborasi bersama, karena sebuah program tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan Dinas terkait dan juga masyarakat,” tutur Erpin.
Lebih lanjut Erpin menyampaikan saat ini tercatat nol pekerja anak di Indramayu, semoga data ini terus dipertahankan. Sebab, Bupati Indramayu sangat konsen dengan isu perempuan dan anak, salah satunya adalah melalui program Peri (Perempuan Berdikari) yang merupakan program untuk menekan angka PMI di Indramayu.
Sasaran program Peri ini adalah para purna PMI dengan diberikan pelatihan keterampilan dalam berbagai bidang sehingga dapat mandiri secara ekonomi dan tidak kembali menjadi PMI ke luar negeri. Tentunya harapannya adalah pengasuhan di Indramayu semakin diperhatikan, lanjutnya.
Community Parenting merupakan salah satu pilar Desmigratif, dan menjadi fokus KPAI dalam monitoring implementasi kebijakan penyelenggaraan perlindungan dan pemenuhan hak anak PMI. Banyak dampak yang dialami anak-anak ketika orang tuanya menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Salah satunya adalah tumbuh kembang anak tidak termonitor orang tua.
Sehingga, tujuan dilakukannya monitoring melalui pengawasan implementasi dari Community Parenting Desmigratif adalah untuk melakukan pendataan serta memperoleh informasi terkait pengasuhan pada anak – anak PMI di Indramayu salah satunya di Desa Kenanga, tutur Ai Rahmayanti Anggota KPAI sekaligus Pengampu Klaster Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif yang hadir dalam monitoring tersebut.

Lebih lanjut, KPAI mengunjungi Desa Kenanga yang merupakan Desa Migran Produktif terbaik di Kab Indramayu dan ditemui langsung oleh Kuwu Desa Kenanga Darpani.
Darpani menuturkan bahwa Desa Kenanga adalah salah satu gambar keberhasilan program Desmigratif dan menjadi beberapa pilot project program Nasional.
Saat ini ada layanan informasi migrasi sehingga para PMI dapat mengakses informasi dengan jelas dan juga prosedurnya sehingga tidak melalui calo. Selain itu juga kami menginisiasi rumah edukasi yang merupakan wadah bagi anak-anak PMI untuk mengembangkan kreatifitasnya dan juga menyalurkan hobi agar hak-hak anaknya terpenuhi disaat ditinggal orangtuanya bekerja sebagai PMI, katanya.
“Masih perlu pembenahan sebab karakter dan potensi masing – masing Desa berbeda-beda dan juga peran Pemerintah Desa sangat penting menjadi garda terdepan keberhasilan program ini, tentunya pilar Community Parenting demi kepentingan anak Indramayu, ” pungkas Darpani.
Ai Rahmayanti saat bertemu dengan Darpani menyampaikan harapannya semoga dalam anggaran dana Desa Kenanga ke depannya ada alokasi untuk program Community Parenting, supaya pengasuhan anak-anak menjadi perhatian bersama demi tumbuh kembang anak yang optimal.
Desmigratif merupakan upaya terobosan Kemenaker bekerjasama dengan stakeholder terkait dalam menigkatkan pelayanan serta memberi perlindungan bagi PMI dan keluarganya termasuk di dalamnya adalah anak-anak yang ditinggalkan. (Kn/Ed:Ar)
Media Kontak : Humas KPAI Email : humas@kpai.go.id WA. 081380890405