KPAI : Berbagai Pihak Sesalkan Penyalahgunaan Narkoba oleh Bocah di Kendari

Berbagai pihak mengecam oknum pelaku penyebaran dan penyalahgunaan secara ilegal obat terlarang jenis PCC (paracetamol, carisoprodol, caffeine). DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat Sulawesi Tenggara meminta aparat hukum segera menindak oknum pengedar tersebut.

“Bisa kita dibayangkan jika korban terus berjatuhan maka upaya penyembuhannya tentu akan memakan waktu yang cukup lama,” ujar Ketua DPD Granat Sultra, LM Barium dalam keterangannya di Kendari.

Dia juga mengutuk pihak yang telah mengedarkan dan menyalahgunakan obat jenis PCC ini, karena perbuatan ini telah merusak generasi muda bangsa ini.

Sementara, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga mengaku prihatin dan meyesalkan penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang dilakukan bocah di bawah umur.

“Prihatin dan sangat menyesalkan kejadian konsumsi penyalah gunaan obat ini yang menjadi korban rata-rata usia anak.Data KPAI mencatat jumlahnya ini cukup banyak dan bersifat massal bagi korban anak,” ujar Jasra Putra, Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jumat (15/9/2017).

Dai kondang Ustaz Zakky Mirza berpendapat, salah satu faktor yang mempengaruhi karakter dan mental anak hingga sampai melakukan hal-hal negatif seperti narkoba adalah lingkungan. “Lingkungan sangat mempengaruhi karakter dan mental anak, misalnya keluarga,” katanya.

Selain itu lanjutnya, faktor lain yang tak kalah penting adalah peran orang tua dalam pengawasan anak di media, baik televisi, internet, dan lain sebagainya.

“Dan yang sering kita lupa ternyata bukan sekedar lingkungan, ada 90% lebih yang mempengaruhi mental anak-anak yaitu televisi. Itu kan gaya-gaya hidup yang sekarang itu kan sebenarnya mereka melihat langsung di media-media,” tuturnya.

Jadi, lanjut pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Al Azhar Mesir ini, tidak sembarangan anak bisa mengakses tayangan-tayangan yang membuat mereka terjerumus ke hal-hal seperti narkoba. “Semua komponen harus bekerja sama, cuma PR (pekerjaan rumah) kita masing-masing, harus dimulai dari keluarga,” pungkasnya.

Exit mobile version