Konsultasi Anak Nasional: Suara Anak Menjadi Kunci dalam Pengambilan Kebijakan Perlindungan Anak

Foto: Humas KPAI, 2024

Jakarta, Konsultasi anak nasional merupakan wadah dalam rangka menghimpun suara anak-anak Indonesia tentang pencapaian dan juga tantangan dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak. KPAI menegaskan pentingnya menjadikan suara anak sebagai prioritas dalam perumusan kebijakan. 

Hal tersebut sejalan dengan komitmen KPAI yang disampaikan oleh Ketua KPAI, Ai Maryati, saat memberikan sambutan pembukaan Konsultasi Anak Nasional di Redtop Hotel, Jakarta pada, jumat (04/10) bersama Indonesia Joining Forces on Ending Violence Against Children (IJF).

Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah

“Mendengarkan pandangan anak-anak dan mengutamakan suara mereka dalam pengambilan keputusan adalah kunci untuk menghasilkan kebijakan yang relevan dan efektif dalam melindungi mereka, sehingga melalui kegiatan konsultasi anak nasional ini menjadi wadah penting bagi anak-anak dari berbagai daerah untuk menyampaikan pandangan generasi muda terkait perlindungan anak,” tutur Ai.

Ai juga menekankan pentingnya prinsip non-diskriminasi dan kesetaraan, serta memberikan ruang partisipasi yang optimal bagi anak-anak. 

Partisipasi anak-anak dalam acara ini adalah untuk memberikan masukan yang akan dibawa ke sektor-sektor utama pembangunan. Ai menjelaskan, hasil dari konsultasi ini nantinya akan disampaikan kepada berbagai lembaga mitra pemerintah. Data dan suara anak yang terkumpul akan menjadi masukan penting untuk memperkuat RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dalam orientasi pemenuhan hak anak, lanjutnya.

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak dari Kementerian PPPA, Endah Sri Rejeki

Sementara itu, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak dari Kementerian PPPA, Endah Sri Rejeki yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan ini, menjelaskan komitmen pemerintah dalam mendukung partisipasi anak.

“Kami telah memiliki kebijakan partisipasi anak dalam pembangunan sejak 2011 dan terus memperbaikinya, kami juga berkoordinasi dengan Bappenas dan UNICEF untuk memastikan suara anak-anak tidak hilang dan benar-benar ditindaklanjuti,” ujarnya.

Endah menambahkan bahwa partisipasi anak sudah menjadi salah satu kriteria dalam penilaian Kota Layak Anak (KLA). “Kami Kemen PPPA telah membuat instrumen untuk melacak suara anak agar tetap diintegrasikan dalam kebijakan perlindungan anak di tingkat nasional dan daerah.,” lanjutnya.

Ketua IJF, Angelina Theodora

IJF sebagai bagian dari acara ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan suara anak terakomodir dalam kebijakan nasional dan internasional. Ketua IJF, Angelina Theodora menjelaskan, “Kami sangat bersyukur dapat terlibat dalam Konsultasi Anak Nasional ini. Anak-anak memberikan solusi konkret yang harus diperhatikan, baik dalam perubahan kebijakan maupun implementasinya.”

Dalam forum ini, anak-anak menyampaikan berbagai isu penting, salah satunya adalah kesehatan mental. Salah satu peserta yakni Ketua Forum Anak Jakarta Utara, Ayla Adhinda pramono mengungkapkan bahwa isu kesehatan mental menjadi perhatian besar karena berkaitan dengan isu-isu lain seperti kekerasan, bullying, dan eksploitasi anak.

hal ini sangat mendasar dan berkaitan erat dengan isu-isu lain seperti kekerasan, bullying, dan eksploitasi anak.

Ketua Forum Anak Jakarta Utara, Ayla Adhinda pramono

“Semua itu, pada akhirnya, terakumulasi menjadi masalah kesehatan mental anak, yang mana ini seperti efek domino, dan sangat disayangkan jika anak-anak harus menghadapi masalah ini, karena mereka adalah penerus bangsa yang harus sehat secara fisik dan mental” jelas Ayla.

Ia juga menyampaikan harapannya agar suara anak-anak tidak hanya sekedar didengarkan, tetapi juga ditindaklanjuti secara nyata. “Kami berharap bahwa suara kami tidak hanya dianggap sebagai formalitas, tetapi juga diikuti dengan tindakan nyata untuk melindungi dan memenuhi hak-hak anak,” tambah Ayla.

Konsultasi Anak Nasional ini menjadi salah satu upaya konkret untuk memastikan bahwa anak-anak tidak hanya didengar, tetapi suara mereka juga terintegrasi dalam kebijakan yang akan melindungi dan memajukan hak-hak mereka di masa depan. Konsultasi ini menjadi rangkaian akhir dari sesi regional yang sebelumnya diadakan di Wilayah Timur, Tengah, dan Barat Indonesia.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama Indonesia Joining Forces on Ending Violence Against Children (IJF) menggelar Konsultasi Anak Nasional di Redtop Hotel, Jakarta pada jumat(04/10). Acara ini bertujuan menghimpun suara anak-anak Indonesia tentang tantangan serta pencapaian dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak. (Fz/Ed:Kn)

Media Kontak Humas KPAI,
Email : humas@kpai.go.id
WA. 0811 1002 7727

Exit mobile version