Anggota Komisi A DPRD Kota Depok, Jeanne N Tedja meminta kepada pemerintah untuk membentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Daerah untuk meminimalisir terjadinya aksi kekerasan terhadap anak.
“Kami rasa Depok sudah saatnya membentuk KPAI Daerah, dengan adanya KPAI Daerah diharapkan penanganan masalah anak yang terjadi di Depok dapat lebih maksimal, apalagi Depok sedang menuju Kota Layak Anak,” kata Jeanne.
Ia menambahkan, dalam rangka Depok menuju Kota Layak Anak maka pembentukan KPAI Daerah ini semakin penting dan dirasa sangat perlu. “Kami rasa memang sudah saatnya dibentuk, ” paparnya.
Pernyataan tersebut diungkapkan Jeanne lantaran prihatin atas aksi kekerasan terhadap anak yang sering terjadi di Kota Depok. Terlebih, baru-baru ini aksi tawuran antar pelajar kembali terjadi dan menimbulkan korban tewas.
Dikatakannya, salah satu solusi untuk mencegah aksi tawuran antarpelajar yakni menambah kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler setelah jam belajar setiap hari. Sehingga, siswa berada di sekolah sampai sore hari.
“Biasanya tawuran terjadi pada sore hari, nah kami berharap penambahan kegiatan ekskul setelah jam belajar bisa menjadi solusi. Siswa akan menyalurkan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat,” jelasnya.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, kasus tawuran antar pelajar sudah sangat mengkhawatirkan orangtua dan masyarakat masalahnya bukan pada sekolah, tapi bagaimana sekolah memberikan pendidikan pada anak-anaknya.
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengaku prihatin dengan banyaknya kasus tawuran pelajar. Terakhir menimpa Wandi (15) siswa SMK Baskara, Depok, yang tewas dibacok saat tawuran dengan siswa SMK Panmas.
“Kami dorong Dinas Pendidikan untuk memberikan sanksi kepada pihak sekolah, sanksi berat tengah dipertimbangkan,” tegasnya kemarin.