Duel Ala Gladiator Kembali Terjadi di Sukabumi, KPAI: Pelakunya Juga Korban

Duel ala gladiator kembali terjadi di Sukabumi, setelah kasus serupa di Bogor yang menewaskan Ananda HL. Di Sukabumi, duel ala gladiator terjadi melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan viral melalui video di media sosial (medsos) Facebook dan Youtube.

Video yang diduga dibuat pada 22 September 2017 tersebut melibatkan satu SMP Negeri dan satu SMP swasta yang letaknya relative berdekatan.

Menurut informasi yang redaksi terima dari Komisioner Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI) Retno Listyarti, ada dugaan, pembuat dan penyebar video tarung gladiator Sukabumi adalah penonton yang kemungkinan besar  siswa senior atau para alumni kedua sekolah tersebut.

“Para pelaku tarung gladiator harus juga dilihat sebagai korban, karena anak-anak tersebut mengaku kepada pihak sekolah, selepas zuhur  dijemput oleh alumni dan diajak ke suatu tempat. Sesampainya di sana siswa ini disuruh berkelahi satu lawan satu, katanya biar disebut jagoan. Anak-anak tersebut diduga “dipaksa” bukan atas kemauan sendiri. Kalau menolak,  biasanya akan terus dijadwalkan ulang sampai yang bersangkutan tak lagi bisa menolak,” jelas Retno, seperti dalam laporan tertulis yang redaksi terima, Jumat (13/10/2017).

Menurut Retno, dalam melakukan pemerikasaan para siswa SMP tersebut, KPAI mengingat pihak kepolisian untuk  mempergunakan Undang-undang (UU) Perlindungan Anak dan UU Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

Hasil pengungkapan kepolisian akan menjadi dasar bagi pihak sekolah melakukan upaya-upaya pembenahaan dan mendorong terwujudnya Sekolah Ramah Anak (SRA). Sekolah harus mampu bersinergi dengan para orangtua siswa di sekolahnya untuk mewujudkan SRA dan memutus mata rantai kekerasan. 

“Keterlibatan siswa senior dan alumni sebagai pelaku kekerasan dan pemaksaan untuk tarung gladiator haruslah di selesaikan dengan sungguh-sungguh dan tuntas oleh pihak sekolah dengan melibatkan orangtua siswa dan dinas pendidikan setempat,” kata Retno.

Exit mobile version