Bocah Duduki Tempat Sakral di Pura, KPAI Minta Guru Lebih Proaktif

Kelakuan seorang bocah yang berfoto dengan duduk di atas tempat sakral di pura viral di media sosial, karena dianggap tidak menghormati tempat ibadah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta guru lebih pro aktif agar kejadian serupa tidak terulang.

“Guru punya pekerjaan rumah untuk menginternalisasikan nilai-nilai etika kepada semua anak. Ini penting agar anak mampu mengetahui dan menghafal simbol-simbol keagamaan,” kata Ketua KPAI Susanto dalam pesan kepada detikcom, Senin (16/10/2017).

Tak hanya itu, kata Susanto, dengan guru yang lebih proaktif mengajarkan nilai-nilai keagamaan, maka seorang bocah akan dapat menghargai simbol keagamaan.

“Bagaimana anak dibiasakan menghargai simbol-simbol keagamaan, apapun simbol agama itu,” kata Susanto.

Bocah yang fotonya viral karena menduduki tempat sakral di sebuah pura akhirnya minta maaf. Lewat akun media sosialnya, dia meminta maaf kepada umat Hindu.

“Untuk yang agama Hindu..saya mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya. Saya tak bermaksud untuk menyinggung perasaan kalian. Tolong maafkan saya,” kata bocah itu di akun medsosnya, Senin (16/10/2017).

Viralnya foto tersebut di media sosial mengundang komentar kritikan dari netizen. Mereka menyayangkan aksi bocah yang berfoto di tempat sakral umat Hindu itu.

Ketua DPN Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Sures Kumar, menyayangkan hal tersebut. Namun Sures memaklumi karena kemungkinan si bocah tak paham dengan apa yang dilakukannya.

Sures kemudian menjelaskan betapa sakralnya tempat tersebut. Plinggih Padmasana namanya, singgasana Sang Hyang Widi atau Tuhan Yang Maha Esa.

“Yang pasti anak kecil tidak ngerti. Pastikan ada yang nyuruh, dalam artian pasti ada anak lebih dewasa di situ yang mengambil gambar,” ujar Sures.

Exit mobile version